Masih sering diperdebatkan mengenai perlunya ijin untuk melakukan penyembuhan jarak jauh baik kepada orang, kelompok orang yang berada di lain tempat.
Sebenarnya hal ini sepenuhnya tergantung pada apa tujuan praktisi reiki ketika akan melakukan penyembuhan jarak jauh. Ketika seorang praktisi reiki benar-benar terhubung ke energi universal atau spiritual maka sebenarnya tidak ada "jarak". Inti dari energi universal adalah non-dual yang berarti bahwa segala sesuatu saling berhubungan, tanpa ada pemisahan. Hanya pemahaman kita yang terbatas yang menuntun kita untuk melihat hal-hal sebagai terpisah. Jadi jelaslah sudah bahwa seorang praktisi reiki tidak harus meminta ijin dalam melakukan penyembuhan jarak jauh, seorang praktisi reiki tinggal menghubungkan dirinya dengan energi universal dan memancarkannya kembali. Pada saat terhubung dengan energi universal ini seorang praktisi reiki bagaikan “matahari” memancarkan cahaya ke segala penjuru arah.
Matahari tidak meminta izin untuk bersinar, namun orang mengambil sesuatu dari matahari. Beberapa ingin berbaring di bawah sinar matahari sepanjang hari, beberapa ingin duduk di bawah sinar matahari selama istirahat makan siang mereka, sementara yang lain tinggal di dalam rumah menikmati cahaya alami. Setiap orang mengambil apa yang dia butuhkan dari matahari, bukan apa matahari yang berpikir apa yang seharusnya diberikan kepada mereka.
Sebenarnya hal ini sepenuhnya tergantung pada apa tujuan praktisi reiki ketika akan melakukan penyembuhan jarak jauh. Ketika seorang praktisi reiki benar-benar terhubung ke energi universal atau spiritual maka sebenarnya tidak ada "jarak". Inti dari energi universal adalah non-dual yang berarti bahwa segala sesuatu saling berhubungan, tanpa ada pemisahan. Hanya pemahaman kita yang terbatas yang menuntun kita untuk melihat hal-hal sebagai terpisah. Jadi jelaslah sudah bahwa seorang praktisi reiki tidak harus meminta ijin dalam melakukan penyembuhan jarak jauh, seorang praktisi reiki tinggal menghubungkan dirinya dengan energi universal dan memancarkannya kembali. Pada saat terhubung dengan energi universal ini seorang praktisi reiki bagaikan “matahari” memancarkan cahaya ke segala penjuru arah.
Matahari tidak meminta izin untuk bersinar, namun orang mengambil sesuatu dari matahari. Beberapa ingin berbaring di bawah sinar matahari sepanjang hari, beberapa ingin duduk di bawah sinar matahari selama istirahat makan siang mereka, sementara yang lain tinggal di dalam rumah menikmati cahaya alami. Setiap orang mengambil apa yang dia butuhkan dari matahari, bukan apa matahari yang berpikir apa yang seharusnya diberikan kepada mereka.
Atau seorang praktisi reiki bisa menganggap bahwa dirinya bagaikan api unggun. Sebuah api unggun hanya membakar dan panas memancar. Orang-orang di sekitar mengambil dari panas sesuai yang dibutuhkan. Beberapa ingin duduk dekat api, sementara yang lain duduk agak jauh, dan yang lain tidak ingin berada di dekat api sama sekali. Orang-orang mengambil dari api apapun yang mereka butuhkan, Api tidak berpikir memberikan sesuatu pada orang yang ada disekitarnya.
Layaknya matahari dan api, maka seorang praktisi reiki tidak menghakimi maupun menentukan, seorang praktisi hanya memancarkan energi universal. Dalam kondisi seperti ini seorang praktisi reiki tinggal mengatur niatnya/ tujuan/ afirmasi nya saja ketika melakukan penyembuhan jarak jauh supaya orang, tumbuhan maupun binatang menerima energi sesuai yang mereka butuhkan. HANYA ITU.
2 komentar:
Bukankah praktisi harus meniatkan energinya untuk siapa? Beda dong dengan matahari.
:)
suksma komentnya Jati....
dalam hal ini (meniatkan) tidak harus kepada si A atau Si B, namun bisa "jamak"
Posting Komentar